Postingan Populer

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan.

Unsur pembentuk Power

Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Anggota Badan Bagian Atas dan otot bawah

Latihan Kebugaran Jasmani (Kekuatan, Kecepatan,Kelenturan dan Daya Tahan )

Komponen-Komponen Latihan Kecepatan

Prinsip dan Pengelompokan Usia masa Latihan dalam Olahraga

Faktor Pendukung Prestasi Olahraga.

Latihan Menggunakan Circuit Training

Manfaat Berendam Air Dingin

Metode Latihan Fisik

Strategi Mendapatkan Tubuh Ideal

       Manfaat olahraga untuk mengontrol berat badan yang terbaik diamati saat olahraga dilakukan secara rutin sebagai bagian perawatan yang biasanya dalam waktu 6 bulan. Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga dapat memiliki dampak yang signifikan dalam mempertahankan berat badan ≥12 bulan (Wood et al 1988 dan Donnelly et al 2003).




Bagian yang lebih penting adalah pengamatan bahwa individu yang mampu mempertahankan berat badan telah melibatkan olahraga sebagai bagian dari program perilaku mereka (Jakicic et al 2003, Kayman et al 1990, dan Klem et al 1997). Sebuah pengamatan menarik dalam studi yang dilakukan oleh McGuire et al (1999) adalah bahwa setiap individu dalam National Weight Control Registry yang mengurangi tingkat dari waktu aktivitas fisik dilaporkan berat badannya kembali dalam periode 1 tahun. Dengan demikian, untuk keefektifan olahraga dalam jangka panjang sangat penting untuk menerapkan strategi dalam mempertahankan kebiasaan olahraga pada individu yang kelebihan berat badan dan yang sebelumnya kelebihan berat badan.

Jakicic et al (2002) melaporkan bahwa olahraga adalah salah satu perilaku dalam kumpulan perilaku yang memberikan kontribusi untuk pemeliharaan berat badan jangka panjang. Di sisi lain intervensi yang dilakukan selama 18 bulan melaporkan bahwa orang yang konsisten untuk terus dapat menurunkan berat badan lebih banyak melibatkan kegiatan berolahraga yang cukup dan perilaku mengkonsumsi makanan yang sehat. Dengan demikian, pemeliharaan penurunan berat badan mungkin menjadi akibat dari kumpulan perilaku yang salah satunya adalah olahraga.
Keseimbangan energi berdampak pada kontribusi aktivitas fisik yang dapat mencegah bertambahnya berat badan yang dapat memperlambat peningkatan angka prevalensi obesitas di Amerika Serikat. Data dari studi penelitian mendukung potensi pentingnya olahraga untuk mencegah meningkatnya berat badan diantaranaya adalah penelitian yang dilakukan oleh Di Pietro et al (1998) melaporkan bahwa peran olahraga antara lain peningkatan dalam kebugaran yang kemungkinan dan mencegah penambahan berat badan orang dewasa dalam periode 4 tahun. Demikian pula, Sherwood et al (2000) melaporkan bahwa olahraga mungkin telah memberi kontribusi pada pencegahan peningkatan berat badan dalam pound dari Prevention Study. Saat ini ada uji klinis yang sedang berlangsung untuk memeriksa lebih lanjut dosis kegiatan fisik untuk mencegah kenaikan berat badan.

Besarnya olahraga yang optimal dan efektif untuk pencegahan berat badan masih diperdebatkan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk 150 menit/minggu untuk berolahraga, karena ini merupakan angka minimal aktivitas fisik untuk meningkatan kesehatan dan untuk meningkatkan volume latihan yang diperlukan untuk pencegahan kenaikan berat badan (Slentz et al 2004).

Terdapat pengembangan ilmu pengetahuan untuk mendukung dampak dari aktivitas fisik dan peningkatan kebugaran kardiorespirasi yang berhubungan dengan kesehatan (Paffenbarger et al 1986 dan US Department of Health and Human Services 1996). Penting untuk diketahui bahwa orang dewasa yang kelebihan berat badan dan obesitas dapat menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam kesehatan yang dikaitkan dengan berat badan (Wei et al 1999). Wei et al (1999) melaporkan bahwa kebugaran kardiorespirasi adalah prediktor yang signifikan bagi penyakit kardiovaskular dan semua penyebab kematian di seluruh kategori pria dengan berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas. Temuan serupa telah dilaporkan untuk wanita, dengan tingkat kebugaran kardiorespirasi rendah sebagai prediktor kuat daripada indeks massa tubuh karena lebih mortalitas. Hasil ini sesuai dengan sebuah penelitian terbaru tentang Women’s Ischemic Syndrome Evaluation study melaporkan bahwa faktor resiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, penyakit arteri koroner angiograph, dan kejadian kardiovaskular dengan tingkat kebugaran kardiorespirasi tanpa adanya dampak tersendiri dari berat badan (Wessel et al 2004).

Dalam dua penelitian terpisah, Jakicic et al (1999) telah melaporkan bahwa penurunan berat badan jangka panjang yang meningkat pada wanita overweight dan obesitas dengan penambahan 200-300 menit/minggu dari waktu aktivitas fisik. Temuan mirip dengan hasil yang dilaporkan oleh Schoeller et al (1997) yang menunjukkan bahwa penurunan berat badan tersebut meningkat ketika individu yang terlibat dalam ≈65 menit/hari dengan aktivitas fisik intensitas sedang. Hal ini juga telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik diatas sama dengan 2000 kkal/minggu dapat meningkatkan penurunan berat badan jangka panjang (Klem et al 1997 dan Jeffery et al 2003). Blair et al (2004) telah menyimpulkan bahwa aktivitas fisik 30 menit/hari dengan intensitas sedang memberikan manfaat kesehatan yang besar. Jadi, meningkatkan tingkat aktivitas fisik dari rekomendasi kesehatan minimum (150 menit/minggu) mungkin diperlukan untuk meningkatkan penurunan berat badan dalam jangka panjang dan hal ini didukung oleh aktivitas fisik yang direkomendasikan dari Institute of Medicine (2002), American College of Sports Medicine (2001), dan Associaton for the Study of Obesity (2003).

Tinjauan baru yang dilakukan oleh Donnelly et al (2004) menyatakan bahwa intervensi dengan pembatasan asupan energi yang dikombinasikan dengan diet telah menunjukkan ada keunggulan dalam penurunan berat badan yang jelas bila dibandingkan dengan pembatasan energi yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk lain dari olahraga. Potensi pembatasan dari studi ini adalah intervensi dalam periode jangka pendek yang tidak melebihi 6 bulan. Namun, dalam salah satu studi jangka panjang, Wadden et al (1997) melaporkan tidak ada perbaikan dalam penurunan berat badan dalam 40 minggu periode intervensi dengan ketahanan olahraga.
Jakicic et al (1995) melaporkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari itu efektif untuk menurunkan kelebihan berat badan wanita di sebuah program penurunan berat dalam 20 minggu dan ini mungkin telah berkontribusi terhadap meningkatkan penurunan berat badan bila dibandingkan dengan periode aktivitas fisik berkelanjutan (yaitu 40 menit secara terus menerus). Oleh karena itu strategi ini mungkin paling efektif untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam mengatasi kelebihan berat badan dan penderita obesitas (Jakicic et al 1999 dan Jacobsen et al 2003).
Gaya hidup dengan pendekatan aktivitas fisik merupakan sebuah alternatif untuk mengatasi kelebihan berat badan dan obesitas. Sebuah contoh dari gaya hidup dengan aktivitas fisik adalah dengan memilih berjalan daripada menaiki kendaraan (misalnya, mobil, lift, dan eskalator) untuk tujuan transportasi dan mobilitas. Telah dilaporkan bahwa gaya hidup pendekatan kegiatan fisik dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan perubahan berat tubuh (Andersen et al 1999 dan Dunn et al 1999). Namun, meskipun peneliti menggambarkan intervensi yang dianjurkan untuk responden dalam studi ini, modus yang sebenarnya adalah durasi dan intensitas aktivitas fisik. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan apakah gaya hidup dengan pendekatan aktivitas fisik menghasilkan pola yang berbeda secara signifikan dari apa yang biasanya diamati dengan pendekatan yang lebih tradisional dalam berolahraga.

Dengan demikian, penelitian tambahan mungkin diperlukan untuk memahami dampak sebenarnya dari pola gaya hidup aktivitas fisik terhadap berat badan, kebugaran kardiorespirasi, dan yang berhubungan dengan kesehatan pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Salah satu alternatif dalam meningkatkan gaya hidup aktivitas fisik adalah dengan peningkatan penggunaan pedometer untuk mempromosikan peningkatan dalam langkah berjalan. Saat ini, disarankan minimal 10.000 langkah per hari (Tudor et al 2004) dengan asumsi bahwa orang dewasa rata-rata 2.000 langkah untuk berjalan 1 mil. Orang dewasa perlu menambahkan sedikitnya 2 mil berjalan per hari untuk mencapai tujuan 10.000 langkah per hari. Ini adalah konsistensi yang direkomendasikan untuk meningkatkan aktivitas fisik setidaknya 30 menit/hari (US Department of Health and Human Services 1996 dan Pate et al 1995).

read Vo2max Pemain Sepak Bola              Diet golongan darah